Rabu, 13 Desember 2023

Rock In Solo 2023 .......vacation,kuliner dan crowd surfing

 


Sempat mengalami pengalaman yang tidak mengenakan oleh crowd control yg dilakoni oleh keamanan local ketika finish menjalankan ritual crowd surfing didepan pagar pembatas saat konser Iron Maiden di GWK Bali sekitar thn 2011 yg mana kejadian itu menjadi atensi oleh Bruce Dickinson dari atas panggung kala itu menjadikan saya agak ngeri utk menjalankan ritual ini lagi saat menonton sebuah konser disamping usia sudah tidak muda lagi hee..hee..heee.


Namun penilaian dan pengalaman buruk ketika menjalankan crowd surfing dulu itu menjadi sirna ketika dari samping panggung rockinsolo 2023 kemarin saya melihat pemandangan yang  seru dan mengasikan saat  para crowd surfer yang telah finish menjalankan aksinya didepan pagar pembatas ditolong dan dibantu oleh crowd control yang berada diantara stage dan pagar pembatas untuk diturunkan dari atas kepala crowd/penonton yg berada di front row dan diarahkan kembali utk menuju areal penonton. Sehingga ritual crowd surfing  itu secara masiv dan berulang dijalankan oleh para metalheads disamping ritual lainnya seperti headbang,moshing,circle pit dan lainnya . Namun tidak sempat saya lihat ada yg melakoni aksi kungfu/two step yang didjalankan karena begitu padatnya crowd yg ada he.hee.heee…


........Minggu pagi kami tiba di kota Surakarta dengan begitu bersemangat dan penuh energy positif karena perjalanan yang begitu seru nan mengasyikan dari program metal vacation yang sebagian besar diikuti oleh kawula muda Metalhead Kodya Denpasar ini walau menempuh belasan jam perjalanan . Dimana sepanjang perjalanan  dipenuhi oleh canda tawa dan diiringi play list lagu-lagu glam rock serta diputarnya beberapa serial vidio film yang begitu sadis dan menyeramkan…heee…heee.hheeee


Setelah beristirahat sebentar ,pagi harinya kami sempatkan untuk ikut berjoging ria di area car free day yang letaknya tepat didepan hotel kami menginap, dan tentunya tidak melewatkan acara kulineran dengan mengunjungi warung sate kambing dan tengkleng yang lagi viral yakni sate kambing Pak Manto serta berkunjung ke lokananta dan berkeliling kota surakarta untuk melihat perkembangan yang ada di kota ini


Sempat cukup lama terjebak dalam antrean penukaran tiket yang begitu panjang karena hadirnya belasan ribu Jemaah metalhead dari beberapa daerah di Nusantara ini, kami melewatkan beberapa penampilan dari Band-band pengisi acara yang telah dimulai dari pukul 12.00 siang hari termasuk didalamnya aksi dari kontingen Bali yakni Ludicia yang mendapatkan sambutan yang hangat oleh metalhead yang sudah mulai memadati area Benteng Vastenburg .


Kami memasuki ke areal venue dengan sambutan tulisan “karena sejarah belum selesai ditulis” sekitar pukul 17.00 saat  Band Dazzle mulai memporakparandakan stage sisi kanan.


Grombolan unit crossover thrash perwakilan kontingen Malang ini begitu liar disambut oleh para thrasher dan mampu mencuri perhatian karena keberaniannya menyuarakan tragedy kanjuruhan lewat lagu-lagunya yang diperkuat dengan visual big screen seperti pesan ‘no one single win can replace the death of us (tidak ada satu kemenangan yang bisa menggantikan kematian kami)’. Angka 135 yang merujuk pada jumlah korban meninggal. Kemudian logo pita hitam dengan angka 01-10 yang yang merupakan tanggal kejadian 1 Oktober 2022. Serta pesan “Justice for Kanjuruhan”


Selepas Dazzle selesai menjalankan tugasnya dari stage sisi kiri Nampak artwork logo angkernya band Death vomit menghiasi visual big screen yang disertai oleh teriakan crowd memanggil band tsb.Tidak heran para metalhead begitu antusias menyambut kehadiran moster death metal yang cukup berumur dari daerah istimewa Jogja ini untuk melihat bagaimana kengerian penampilan mereka dengan formasi barunya ini selepas hengkangnya sofyan hadi dari posisi vocal/guitar yang kini diisi oleh 4 personel yakni posisi gitar diisi oleh Oki , Widi (Vocal), Roy (drum) dan bass ( Ari). Sekitar 45 menit monster death metal ini  sukses memuntahkan skitar lima lagu death metal yang lebih serasa segar dan groovy dg skuad barunya ini.


Berikutnya setelah jeda beberapa saat berturut-turut hadir band punk rock tuan rumah MCPR disusul unit grindcore ibu kota yakni Noxa dengan kehadiran vocalisnya yang cukup komunikatif walau memakai alat bantu tongkat karena habis mengalami kecelakaan.dan disambut beringas oleh para metalhead lewat sajian nomor-nomor yg ultra cepat,padat dan singkat khas grindcore.


Next sebelum kehadiran unit metal kebanggaan kota solo yakni Down For Life menjalankan tugasnya , Nampak big screen panggung sisi kanan menampilkan visual bendera merah putih yang berisi lirik lagu Indonesia Raya dan tentunya diiringi oleh kuur kompak para Metalhead menyanyikan lagu kebangsaan tsb yang disusul oleh menyalanya beberapa flare menyambut kehadiran band yang digawangi oleh sang living legend Eet Sjahranie yakni Edane yang begitu hangat disambut oleh para metalhead hingga memaksa mereka untuk menutup penampilannya dengan sebuat encore dengan anthem “Kau pikir Kaulah segalanya”


Pukul 20.15 selanjutnya stage mulai dijajah oleh line up internasional pertama malam itu yaitu band deathcore asal Australia, Thy Art Is Murders. Membuka dengan “Destroyer of Dreams” dan belasan titel berikutnya seraya meminta penonton untuk untuk membuat circle pit dan juga wall of death.


Berikutnya Band metal asal Polandia, yang setelah 10 tahun baru bisa kembali ke rockinsolo ini yakni Behemoth menjadi yang paling dinantikan di gelaran ‘Rock In Solo’ tahun ini. Band yang saat ini mempunyai formasi Adam “Nergal” Darski (vokal/gitar), Zbigniew “Inferno” Promiński (drums), Tomasz Wróblewski (bass) dan dibantu gitaris Patryk Dominik Sztyber, membuka dengan “Ora Pro Nobis Lucifer” yang sontak langsung membuat lautan mosh pit di antara penonton disusul dengan sekitar 12san lagu ngeri berikutnya.


 Hadirnya Nergal yang terlihat ngeri dan begitu perduli dengan penampilan cosplay disetiap lagunya ini disambut sangar oleh jemaahnya , salah satunya adalah metalhead yang menggunakan kostum serta corpse paint ala black metal diwajahnya dan terlihat beberapa kali dia menjalankan aksi  menyulut api obor yang dipegangnya dengan menyemburkan bahan bakar dari mulutnya dipinggir sisi kanan para corwd serta beberapa metalhead nampak memegang segenggam dupa wewangian ditangannya tatkala Behemoth baru memulai aksinya.


Dan sekitar pukul 22.30 wib hajatan Rockinsolo ini ditutup oleh penampilan terakhir dari veteran perang unit technical death metal yang sebelum hadir di kota Solo mereka sempat tampil di Arab Saudi hingga diberi gelar sebagai band Metal (Death Metal) international pertama yang pernah menjajah stage negeri tsb. 

Band yang dibentuk sejak 1988 serta telah beberapa kali ganti personil dan menyisakan satu member lawasnya Flo mounir pada posisi drum  sejak 1992 ini 

...tak tanggung-tanggung langsung memuntahkan nomor  lawasnya Graves of the Fathers dari album None so vile ( 1996) ini dan menghantam telinga para metalhead.  Sebagai pembuka. “Selamat malam Solo. Bagi kamu yang tidak tahu, kami Cryptopsy dari Montreal Kanada, mari kita bersenang-senang malam ini,” ujar vokalis Cryptopsy Matt McGachy yang disepanjang jeda growl/scream tanpa hentinya headbanging dan memutar-mutarkan kepalanya ala george corpsegrinder dengan kibasan rambutnya yang panjang bagai baling-baling pesawat .


Sekitar sejaman waktunya Cryptopsy sukses memporakporandakan panggung akhir rockinsolo tahun 2023 ini.


Suksesnya hajatan Rock in 2023 ini tentunya membawa pengaruh positif terhadap roda perekonomian kota Surakarta diantaranya naiknya tingkat hunian hotel yang sebagian full booking, ramainya transportasi serta penjualan aneka tempat jajanan dan oleh-oleh khas solo dan tempat kulineran aneka makanan/umkm disekitar acara 

 

....See you @ the next Metal vacation

 

 








 

Selasa, 03 Oktober 2023

Moonstone Garage....Thrash Metal, Tuak,Ride and Kustom Kultur


 

Gemuruh suara doble pedal khas Death Metal dari  “Hypocrisy” seperti lagu Impotent God dan lainnya yang di cover oleh band Epilepsy begitu kencang terdengar dari piranti drum sang drumer bagai deru kenalpot motor tua yang beradu padu dengan sayatan gitar dan betotan bass serta growl sang vocalis kala itu.


Epilepsy adalah salah satu band Death/Thrash Metal era thn 90an yang digawangi oleh beberapa pesakitan dari death thrasher/corpsegrinder yang sering nongkrong di Radio Yudha seputaran Jl. Hayam Wuruk , Denpasar.


Para personil Epilepsy sebagaimana juga dengan para death thrasher lainnya yang merupakan pasien tetap dari program siaran yang dimulai dari pukul 19.00 s/d 21.00 selain hobi mendengar music Death Metal / Thrash Metal juga penikmat tuak/arak maupun aneka hidangan alcohol lainnya tentunya suka bekendara ataupun touring/konvoi rame-rame  walau masih di Bali area .


Dan disaat tunggangan para thrasher era thn 90an kala itu masih sebatas jaran jepang standar seperti Honda astrea,GL pro maupun Yamaha camp namun salah satu thrasher yang merupakan drummer dari Band Epilepsy ini sudah nampak kecintaannya terhadap custom culture yang terlihat dari seringnya dia mengendarai motor tua sejenis BSA waktu itu.


….…Yess dialah Astina “marshall” aka Kadek Astina yang pada akhirnya saat ini benar-benar telah mendalami dunia Kustom Kultur .


Berkunjung ke  “padepokan”nya di Jl.Pura Puseh No. 9 ini nampak  berjejer alat-alat mekanik diantara beberapa motor tua baik yang sudah utuh maupun setengah jadi,  masih berupa frame/rangka , mesin-mesin serta pernak pernik motor lainnya yang sebagian besar dari unit Triumph.


Berada di area yang cukup teduh dengan taman dan pepohonan yang asri  dan dikelilingi oleh pemandangan motor-motor tua yang menawan dengan playlist mulai dari lagu rock n roll,slow rock,glam,heavy maupun thrash metal ini tentunya auranya akan lebih dapat kalau diselingi dengan sajian tuak.


Dan sang bassist The Lingsir dari “ABR” club yang kala itu lagi berada ditempat ini pun akhirnya bergegas mencarikan Tuak disekitaran Batubulan.


Dengan menikmati hidangan tuak sebagaimana pandangan dia terhadap motor tua yang mesti harus dinikmati dengan ride bersama komunitas / teman-taman yang sefrekwensi,  obrolanpun mengalir mulai dari nostalgia masa lalu di dunia music bersama sejawatnya diera 90an dari skena metal 19-21 dengan band Epilepsy/Pobhia, berlanjut ke Skena Punk Rock / Hard Core dengan band “Knuckehead Nation” bersama si Lolot hingga band “Emocore Revolver”.


Tentunya obrolan berlanjut ke dunia Kustom Kultur dengan segala attitudenya yang dia tekuni sekarang ini nan mengalir begitu saja karena kecintaan dan hobinya dia dengan motor tua serta seringnya nongkrong di bengkel motor tua temannya dan membuatnya mulai ada ketertarikan untuk mengoprak aprik serta mengutak atik mesin motor tua sendiri dirumahnya.


Sampai pada akhirnya di tahun 2009 dia memberanikan diri untuk mulai menerima pasien dari teman-teman dekat dan sejawatnya sesama penggemar motor tua terutama denga soul yang sama dan  berjenis Triumph.


Dari hobinya di dunia kustom kultur ini selain dia mendapatakan kepuasan lahir/materi tentunya ada kebahagiaan batiniah yang dia rasakan ketika melihat motor tua  menjadi sehat dan gagah setelah berada di bengkelnya.


Hingga membuatnya semakin bersemangat untuk mengibarkan berbendera “MSG” sebagaimana terpampang di pintu garasinya tulisan “Moonstone” yang sekaligus dijadikan untuk nama “Garage” nya yang berada di area “Batubulan” ini.








Kamis, 28 September 2023

Tuak...biker dan Rock N Roll

 

Suatu hari yang indah didaerah Mancan , Sibetan Karangasem, pada sebuah areal kebun disamping rumah kayu yang asri nampak beberapa motor custom seperti Chopper,Japstyel,bobber dan lainnya terparkir gaya diantara tumbuh suburnya beberapa pohon enau yang rukun berdampingan dengan pohon pisang dan pepohonan  lainnya yang dilengkapi dengan terdengar suara burung dan nyaringnya khas suara serangga.  

 

Dan seoarang biker pentolan dari Kuda Besi MC sang pemilik kebun tersebut sedang menaiki salah satu pohon enau lewat tangga bambu yang menempel  di batang pohon tersebut untuk melihat pasokan cairan  hasil sadapan air bunga dari pohon enau yang mulai terisi pada pipa bamboo penampungannya.

 

 Yess itulah bahan baku utama minuman tuak yang telah tersaji indah dibalcony rumah kayu tersebut bertemakan  aneka lagaran sate dan lawar untuk menjamu biker sejawatnya dari unit Rock N Roll Riders yang ride untuk mengisi hari Liburnya yang cerah.

 

Sambil menikmati kuat dan kentalnya rasa alcohol dari minuman tuak dalam gelas bambu yang bergilir dan   berpindah dari satu tangan ke tangan lainnya dan juga aneka lagaran yang tersaji, dan menikmati alunan lagu nan merdu dan petikan gitar salah satu biker diantara suara serangga hutan tsb. Kamipun mendengar obrolan dan diskusi yang asik dan salah satunya membahas tentang minuman khas Karangasem tersebut.

 

Seperti yang diceritakan oleh sang biker empunya dari kebun tuak jake tersebut serta dikutip dari beberapa sumber, bahwa proses membuat tuak jake ini cukup memakan waktu yang lama, bisa sampai 21 hari. Dimulai dari ngayunan, bunga jake diayun-ayun sampai satu jam. Kemudian dilanjutkan dengan proses notok, batang bunga jake dipukul-pukul berulang-ulang setiap hari selama satu jam dan berlangsung sampai dua minggu. Setelah dirasa cukup umur, maka dilanjutkan dengan nimpagang, mengiris batang bunga dan mengecek ada air atau tidak pada bunga jake itu.

Kemudian dilanjutkan dengan nadah, batang bunga jake disadap dengan brengkong, wadah yang dibuat dari pelepah pohon pinang. Satu batang bunga jake bisa menghasilkan satu brengkong setiap kali menurunkan tuak yang dilakukan dua kali dalam sehari, yakni pagi dan sore. Kalau lagi untung dalam sehari bisa mendapatkan dua jerigen (isi 8 botol) tuak. Dan satu pohon jake bisa menghasilkan tuak hingga tiga bulan. Pada prinsipnya proses mencari tuak nyuh dan ental hampir sama dengan tuak jake.

Tuak yang baru turun dari pohonnya akan terasa manis. Maka untuk membuat rasanya lebih gurih, tuak dicampur dengan ramuan khusus yang disebut lau. Secara umum lau berpengaruh pada rasa dan kadar alkohol tuak. Lau yang paling bagus diolah dari babakan (serbuk) kayu pohon kutat dicampur dengan serbuk kulit pohon cabe tabia bun. Kalau cara mengolah lau kurang pas, maka tuak akan terasa kecing atau masam.

Berbeda dengan arak, tuak tidak berumur panjang. Tuak paling enak diminum ketika baru diturunkan dari pohonnya. Orang Karangasem mengenal rasa tuak yang nasak badung, rasanya lebih tawar dan agak masam, namun masih bisa diminum. Ada tuak yang rasanya lebih netral, tidak terlalu tua dan tidak terlalu masam, dan masih enak untuk diminum. Tuak jenis ini disebut semedah. Tuak wayah adalah tuak yang telah tersimpan satu sampai dua hari. Kalau tuak telah tersimpan dua sampai tiga hari disebut tuak bayu. Dan tuak yang tersimpan lebih dari tiga hari akan menjadi cuka.

 

Tuak jake ini memang lebih terasa enak, bersifat netral, proses dalam tubuh cepat hingga kita yang mengkonsumsinya merasa sering kepingin kencing dan sangat pas untuk menu megenjekan dan bersenda gurau dengan para sahabat. Hingga tidaklah mengherankan kalau Masekepung mengisahkan dalam lagunya kalau Tuak ini adalah Nyawa.

Percakapan seorang Manager sukses dengan Rider (Copas dari cerita yg sudah pernah ada)

 


Seorang Manager sukses yang memiliki gaji 100 juta perbulan tengah berdiri di tepi pantai dan memandang ke arah laut, ketika seorang Biker diam di pinggir pantai menunggu nelayan merapatkan perahunya.

(Manager) itu bertanya :Berapa lama waktu yang anda habiskan untuk bepergian naik motor dan menangkap ikan sebanyak ini?”


(Biker ):Tidak lama, cukup 5 jam,” jawab biker sambil melirik si nelayan


(Manager):Mengapa tidak pergi lebih lama lagi dan menangkap lebih banyak ikan lagi ?” 


(Biker):Ini sudah cukup buat hobi naik motorku dan hasil memancing ini juga sudah cukup buat keluargaku.” 


(Manager) :Apa yang Anda lakukan diluar naik motor dan memancing ikan?”


(Biker ):Bekerja freelance,bermain dengan anak-anakku, tidur siang, makan bersama keluargaku, mengantar dan jemput anak ke sekolah,nonton musik,ngumpul dg teman2 ya, hidup yang begitu kunikmati.”


(Manager) :Aku punya ide untuk membantumu, Aku lulusan master dari Amerika. Saranku, habiskan waktumu lebih banyak untuk memancing ikan, jual motormu dan beli perahu yang lebih besar, sehingga nantinya dapat lebih banyak uang, terus beli lagi beberapa perahu, dan membikin pabrik pengolahan ikan.Kendalikan produk, distribusi, dan produksinya.”


Setelah itu anda pindah ke kota yang lebih besar, kemudian ke luar negeri untuk mengembangkan usaha ini.”

Dan 20 thn nanti saham perusahaan bisa dijual di bursa dan menghasilkan uang miliaran.

Lalu, setelah itu anda bisa istirahat dan pulang ke rumah. Pindah ke desa kecil di tepi laut,duduk diatas motor dan memancing,serta bermain dengan anak-anak, tidur siang, makan bersama istri, mengantar anak ke sekolah, nonton musik,riding,serta berkumpul dg teman-temanmu 


(Biker): Oh..kalau tujuan akhirnya cuma itu, sekarang saya sudah mendapatkan apa yang saya inginkan, kalau menunggu 20 tahun lagi, anak-anak saya sudah besar, jadi gak mungkin lagi saya bermain dan mengantar mereka ke sekolah sahut si biker sambil meninggalkan manager yang kebingungan.


Pesan si biker :Jangan lewatkan Golden Moment bersama anak-anakmu. Karena hal indah ini tidak akan terulang 2 x

Nikmati hidupmu...seimbangkan hidupmu seberapapun jalan dan kemampuanmu.....uang itu penting tapi bukan segalanya #rocknrollriders

Rabu, 27 September 2023

HAI RECALL SEPULTURA

 

Saya termasuk salah satu yang cukup begitu antusias ketika Agustus kemarin mendengar kabar kalau majalah Hai akan mengeluarkan kembali edisi cetakannya setelah enam tahun lalu tepatnya di edisi 06 tahun 2017 diputuskan sebagai majalah reguler Hai edisi cetakan yang terakhir ditengah-tengah tekanan dunia digital terhadap bisnis media cetak sebagaimana yang dialami oleh majalah Rollingstones dan lainnya yang sudah lebih dulu menghentikan edisi cetaknya.

Dan Majalah ikonik HAI RECALL inipun kembali dihadirkan dengan edisi perdana yang mengulas tentang band metal Sepultura dan disebut sebagai edisi #HAIRecallSepultura.

HAI RECALL adalah majalah yang menyajikan koleksi artikel, foto, komik, dan serial fiksi terbaik yang pernah diterbitkan oleh majalah HAI Dalam edisi perdana HAI RECALL, sorotan khusus diberikan kepada salah satu band thrash metal legendaris, Sepultura yang pada akhir September ini kembali menggebrak Indonesia dalam hajatan Jogjarockarta 2023.

Begitu unboxing majalah Hai recall ini untuk pertama kalinya tercium aroma khas majalah cetakan yang masih “hangat” dan tentunya dilanjutkan dengan melihat daftar isi serta membuka lembar demi lembar isi majalah setebal 80 halaman ini yang mengulas tentang perjalanan menarik serta kisah seru Sepultura mulai dari Brasil, Jakarta , Surabaya dan Bali lengkap dengan foto eksklusif yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya yang akan membawa kita kembali berada di era 90an terlebih lagi bagi mereka yang sempat menonton langsung live konser Sepultura di Jakarta maupun di Surabaya kala itu.

Sabtu, 08 Agustus 2020

Human Demise : ...sebuah persembahan masterpiece dari Band Demontration Effect


Dua puluh tahunan bukanlah waktu yang singkat untuk bisa bertahan bagi sebuah band, terlebih lagi buat band yang masih konsisten di jalur extreme metal tua nan berkarat "Death Metal" .

Dan tolak ukur existensi dari band  selain masih tetap bertahan dalam masa yang panjang tentunyalah harus ada sebuah "karya" yang bisa mereka persembahkan paling tidak buat para sejawat segenerasinya serta dapat diwariskan untuk generasi mereka berikutnya.

Nampaknya salah satu veteran oldskool Death Metal dari bawah tanah Pulau Dewata ini dari dulu sudah memimpikan tantangan arti existensi dari sebuah band tersebut. Bagaimana tidak sejak tahun 90an mereka telah menyiapkan mimpi tersebut lewat materi-materi lagu yang mereka cipta dan telah sempat mereka recording pada tahun 2013.

Hingga pada akhirnya kini dikala otoritas sibuk mengeluarkan aneka bantuan dan stimulus ekonomi dimasa plandemi ini, Band Demontration Effect dibawah naungan Infect Art Productions ini memuntahkan vitamin penguat imun bagi para Metalhead lewat sebuah album materpiece bertitel "Human Demise"

Transisi menuju adaptasi kebiasaan baru ini menjadi momentum di legitimasinya karya mereka tsb,
dimana masa dua dekade dilalui dengan beragam kondisi namun di saat segala sesuatu cenderung dominan meredup, ternyata bara semangat masih tersisa untuk sebuah prasasti. Memang sebuah apresiasi untuk effort yang diwujudkan.

Nampaknya meski terlihat santuy mereka telah mengeluarkan energi positif ini dengan matang dan dewasa tergambar dalam hasilnya berupa cover album yang elegan, sound yang terdengar cukup asyik dan groovy ,semua piranti bass,gitar dan ketukan drum nan padat berirama serta vocal terdengar jelas,bersih dan nendang dengan aura oldskool death metal yang berkelas.
Hingga tidak berlebihan rasanya untuk merekomendasikan karya ini kepada para Metalhead agar dapat memiliki dan mengoleksi album berhala ini.
Dan suara gamelan yang terdengar teduh mengalun pas serta tidak dipaksakan diakhir lagu artha arthi ini telah menandakan dari mana band ini berasal.

Sebuah grombolan yang terbentuk di era 1996 yang pada masa itu sudah berani memainkan musik kencang seperti tribute dari Terrorizer Cannibal Corpse, Saffocation, sampai Cryptopsy yang pada masa kelahirannya digawangi oleh Surya (Gitar), Komar (Bass), Leonk (Drum / Vocal ), yang mana untuk nama yg terakhir ini pada era tsb adalah sosok yang paling disegani dan dibenci oleh  keluarga se "perangkat drum" ini karena berbahaya nan blastingnya ketukannya yang sempat juga bermain di Kisser Band,menjadi sesionis di Infernal Desire,Grind Buto dll dan untuk cetak biru warisan ngerinya ketukan drumnya bisa dinikmati di album Offering to Rangda dari Eternal Madness.

Dan dialbum Human Demise ini bayang-bayang powernya ketukan drum Leonk telah bisa direposisi oleh Darma yang menggantikan Leonk ditambah eraman deep growl si Mang Chaplyn yang loyal menemani saudaranya personil inti yang tersisa Surya dan Komar.


Kamis, 05 Maret 2020

Ada Motorhead di Scorpions #Jogjarockarta2020

Bagi penggemar Motorhead, dengan menonton Scorpions sedikit banyak dapat mengobati kerinduan pada Motorhead. 

Sebagaimana yang kami rasakan saat menonton Jogjarockarta 2020, walau Mikkey hanya memainkan solo drumnya yang powerfull  dan Scorpions tidak menyisipkan tribute nomor dari Motorhead yang sering mereka mainkan dalam beberapa konser mereka dibeberapa negara sebelumnya.


...."setiap pukulan drum yang saya mainkan mulai hari ini adalah untuk memberi penghormatan kepada Lemmy " kata Mikkey Dee utk mengenang kepergian Lemmy yg telah berpulang Des 2015.

Dalam beberapa kesempatan ketika masih bersama di Motorhead, Lemmy sering memuji Mikkey Dee sbg drumer terbaik di semesta ini.

Sejak tahun 1986 Mikkey telah berulang kali diajak oleh Lemmy untuk bergabung dengan Motorhead namun bertahun-tahun dia menolak ajakan Lemmy untuk bergabung dalam bandnya.
karena dua alasan utama. Yang pertama adalah bahwa dia senang di mana dia berada saat ini dan tidak pernah ingin menjadi drummer yang melompat-lompat di antara band-band untuk ketenaran dan kekayaan dan alasan kedua adalah bahwa dia tidak merasa siap.

Akhirnya pada tahun 1991 Lemmy memojokkan Mikkey di Rainbow Bar & Grill yang terkenal di Hollywood dan menyuruhnya untuk bergabung dengan Motorhead ... Mikkey menjawab “Let’s do it!” and the rest is history.

Pertunjukan pertama dengan Motörhead adalah di Saratoga NY dengan Ozzy pada tur No More Tears. Mikkey tidak pernah ingin menggantikan Phil "Filthy Animal" Taylor tetapi lebih tepatnya melangkah dan sepenuhnya menjadi dirinya sendiri di Motörhead.

Dan sepeninggal Lemmy pada tahun 2015 yang sekaligus berakhirnya era Motorhead, pada musim semi 2016 Mikkey diminta untuk menggantikan James Kottak di Scorpions selama tur AS mereka sementara James cuti untuk menjaga kesehatannya. Tur berjalan dengan baik dan Mikkey melanjutkan tur ke seluruh dunia termasuk Amerika Selatan, Asia, Australia dan Eropa. Mikkey diterima dengan sangat baik oleh penggemar Scorpions dan bertemu ribuan penggemar Motörhead di jalanan yang begitu bahagia melihat drummer terbaik di dunia kembali kembali beraksi lagi. 

Dan akhirnya pada 12 September 2016 Mikkey secara resmi dia mengumumkan bergabung dengan Scorpions.

....Lemmy selalu sangat menghormati Scorpions sebagai real rock band dan saya yakin dia bangga di sana bahwa saya pindah dan bermain bersama Scorpions, ungkap Mikkey kala itu.

Selain bergabung bersama Motorhead dan Scorpions, Mikkey Dee juga sempat bermain bersama band King Diamond,Don Dokken,Helloween,Thin Lizzy


Sabtu, 08 Februari 2020

Perilaku aneh dalam skena Metal ......sebuah "Ritual" atau hanya "Gimik" semata??

Ninnghizhidda - open my eyes
Ninnghizhidda - hear my cries
Plumed serpent of the deep
Plumed serpent of the gate
I command - come before me
I command - bring the key
Rise from the depths
See the fire in my wand
Ia iak sakkakh iak sakkakth
Ia shaxul
I call forth the god Pazuzu
I call forth the lord of plague

 ....begitu bagian lirik lagu "Lord of all fevers and plague" dari album altars of madness miliknya band Morbid angel pada malam itu terdengar sayup dari tape mini compo pada sebuah kamar kos di daerah panjer , didalam kamar tersebut nampak dua orang metalhead pesakitan sedang mengadakan sebuah “ritual” pemujaan dalam temaran sinar lilin diatas altar yang berisikan lambang pentagram seperti dalam sampul album covenant dari Morbid angel .

Pada bagian lain nampak seorang metalhead menstempel keningnya dengan lambang salib terbalik seperti yang terlihat pada keningnya Glen Benton dari pentolan band Death Metal – Deicide ataupun membuat dan memakai kalung pentagram.

…Arrgghhh “ritual-ritual” tersebut yang dilakukan oleh beberapa metalhead era thn 90an kala itu yang terbawa oleh aura-aura kengerian dari sajian music/lirik-lirik lagu dari band-band skena Death Metal maupun oleh tingkah polah personil dari band-band Death Metal idola mereka tersebut hingga memaksa sang ketua 19-21 yang merupakan penyiar dari radio Yudha sampai mengeluarkan fatwa sbb “Jangan sampai “music” yang menguasai kita, tapi kitalah yang harus menguasai music tersebut”

Dan pada awal-awal perkembangan music death metal era akhir 80an- awal 90an banyak “ritual-ritual” aneh yang dilakukan oleh personel band Death Metal dalam aksi panggungnya, seperti yang dilakukan oleh Trey Azagthoth sang gitaris dari Morbid Angel dimana dalam berbagai kesempatan ia dan sang Vocalist/bassist David Vincent sering menyayat dan melukai diri mereka sebagai bagian dari ritual darah Setan sebelum naik ke panggung. Dan sejak itu,  berikutnya untuk menunjang identitas dan chiri khas dari music maupun lirik dari Morbid Angel,  Azagthoth sering mencari inspirasi melalui kombinasi sihir, visualisasi kreatif dan pengajaran pembicara motivasi Tony Robbins dan guru pengobatan alternatif Deepak Chopra.

Namun dalam perkembangan berikutnya aksi-aksi aneh dari personel band Death Metal sudah jarang terlihat seperti saat kami menonton aksi panggung dari Morbid Angel dalam ajang Hammersonic.

Malah sebaliknya para personel-personel band Death Metal memperlihatkan sikap/jiwa humanis mereka seperti tingkah polah dari  George “Corpsegrinder” Fisher sang vocalis dari band Cannibal Corpse tak seseram lirik,music maupun artwork dari sampul album-album Cannibal Coprse.

Demikian halnya dalam skena Black Metal , aksi-aksi maupun “ritual aneh” dari band-band Black Metal local bawah tanah Bali kala itu juga sering terlihat diatas stage dalam event-event music underground era 90an seperti aksi meminum darah hewan seperti darah ayam,ular maupun kelinci yang telah digigit ataupun dipotong lehernya diatas stage, yang tentunya  disambut oleh teriakan hysteria oleh crowd/penggemarnya.

Namun berbeda dengan aksi panggung dari band Death Metal, sebagian dari band Black Metal masih tetap mempertahankan ritualnya ,seperti saat kami menonton band Band black Metal legendaries dari Norwegia yakni Mayhem pada event Hammersonic dimana  mereka membawa property yang mengerikan diatas panggung. Nampak sang vocalis Mayhem, Attila Csihar terlihat beberapa kali memainkan sebuah tengkorak kepala manusia serta beberapa kali juga dia tengah mengalungkan sebuah tali gantungan ke leher personel lainnya dan tentunya tetap dengan dandanan serta riasan wajah para personel yang Nampak menyeramkan serta back drop dari sejarah kelam band ini.

Band yang berdiri sejak tahun 1984 ini yang pada awal kemunculannya banyak diiringi oleh aksi dan kejadian yang menyeramkan mulai dari aksi membawa serta melemparkan potongan kepala babi kea rah penonton, maupun aksi pembakaran dan bunuh diri serta pembunuhan personil bandnya, sebagaimana yang telah dituangkan dalam buku biografi maupun dalam filim biopic “Lord of chaos” yang menggambarkan perjalanan yang penuh kontraversi dari Legenda Band Black Metal “Mayhem” ini.